Mahasiswa-mahasiswi yang
tergabung dalam program PUB (Pemberdayaan Umat Berkelanjutan ) menerima
kritikan dari sesama rekan mahasiswa UNAS PASIM. Jelas sekali kedudukan PUB
murni sebagai mahasiswa bukan pelayanan terhadap mahasiswa lain. Namun hal
tersebut adalah sesuatu yang wajar karena keberadaan semua pihak yang melakukan
aktivitas di area kampus pasti memberikan dampak terhadap suasana perkuliahan
di pasim, termasuk kebradaan PUB.
Apakah yang menjadi keluh kesah
atau kritik terhadap PUB tersebut? PUB dinilai tertutup dengan mahasiswa
reguler lainnya sehingga terkesan sombong, maruk, cuek dan hanya mau bergaul
dengan mahasiswa PUB lainnya.
Perbedaan antara mahasiswa PUB
dengan reguler ada pada beberapa hal
yang tentunya semua pihak-pihak pasim mengetahui. Salah satunya adalah dari
segi fasilitas. Mahasiswa PUB juga diberi kewajiban oleh yayasan untuk magang
di berbagai tempat di lingkungan pasim. Oleh karena itu kadang-kadang ada
beberapa fasilitas yang seolah-olah dikuasai oleh PUB. Padahal ini merupkan
tuntutan pekerjaan dari pihak kampus. Seringkali mahasiswa PUB ketika dosen
mengajar ditugaskan untuk mempersiapkan segala kebutuhan kuliah, hal iut
merupakan tugas demi kelancaran proses perkuliahan, bukan merupakan kegiatan
untuk mendapat perhatian atau istilahnya cari muka dan sebagainya.
Harus kita pahami bahwa hidup di
lingkungan yang melibatkan banyak pihak hendaknya harus dapat saling
menghormati. Di sinilah kita pentingnya etika dalam menjaga hubungan dengan
sesama. Walaupun kita semua berasal dari latar belakang yang berbeda ,
hendaknya kita tidak melupakan etika dalam pergaulan. Pada kasus ini mahasiswa
yang tidak tergabung dalam program PUB juga harus bisa bekerja sama dalam
pengendalian sikap dengan cara mengingatkan mahasiswa PUB ketika ada sesuatu
yang kurang baik dalam sikap mahasiswa PUB.
Ada beberapa kasus juga
yakni beberapa mahasiswa Pub yang merasa
takut tersaingi oleh mahasiswa lain. Padahal seharusnya mahasiswa harus mampu
berbgai dan secara bersama-sama berjuang untuk meningkatkan kwalitas mahasiswa
PASIM. Jadi hendaknya mahasiswa PUB memantu mahasiswa lain karena pada dasarnya
yang menjadi kebanggaan almamater ada pada kwalitas para lulusannya.
Agar terjadi persahabatan yang
akrab masing-masing orang harus saling menerima kekurangan dan kelebihan
masing-masing. Mahasiswa reguler jangan ragu untuk bergaul dengan mahasiswa PUB
dan mahasiswa PUB juga harus besedia untuk bergaul dengan mahasiswa lainnya.
Pada akhirnya kita semua mampu untuk
menciptakan lingkungan pergaulan yang akrab. Jangan menganggap satu
kelompok pergaulan sebagai kompetitor
bagi kelompok yang lain. Mari kita bangun kebanggaan terhadap almamater kita
tidak hanya dengan prestasi akademik, tetapi juga dengan persatuan yang kompak
antar mahasiswa.
2 komentar:
PUB tu yg jalur beasiswa bukan???
Gilaaa... udah miskin, sombong lagi!!
KACAU
itu hanya miskomunikasi saja..
setiap org punya pandangannya masing2
pada kenyataannya mahasiswa/i pub juga ikut bergaul bersama mahasiswa2 lainnya..
hanya saja ruang lingkup dan aturan yg ada di PUB membuat mereka tdk seluwes mahasiswa umum dalam bergaul dan keluar lingkungan
Posting Komentar